Social Icons

Featured Posts

Minggu, 22 Maret 2015

PUISI



DENDAM SI NYAI UNTUK SUAMINYA
Oleh Putry Pandawa

Menari mengikuti irama alam yang mengajakku sejak senja tadi
Menyisiri malam sepi dengannya dan alunan cintanya
Mengiang suara gelegar yang tak aku dan dengannya hiraukan
Karena asik dengan irama dan alunan gemulai pinggul mayang
Menari dan menyirami suara malam yang mulai takut dengan suara gelegar tadi
Suara yang membuat irama perlahan hilang dan membisu semakin jauh dan entah dimana
Terpaku masih menari dan lenggokan menyertai alam yang mulai sunyi
Suara jangkrik dan derik hewan malam membisu perlahan
Seketika aku terhenti
Pinggulku tak lagi bergoyang mengikuti alunan irama alam
Jiwaku tak lagi menari menyertai alunan cintanya
Ku sisir malam dengan langkah sayu dan mulai melayu dan hempas layu
Mengiris sekali senyap malam ini bagiku
Aku tersedu dan menangis merengek dan semakin keras teriakanku
Alunan irama yang menggemulaikan tubuhku terkulai tak berdaya
Tanpa nyawa ia menyertai cintanya dan berikannya padaku
Irama yang menggoyangkan pinggulku tersentak lobang hitam di keningnya
Darah bersimpah disekujur wajah sunyinya
Wajah yang tadinya berirama dan bergulat dengan gemulai
Kini mati dan beku di malam sunyi sepi senyap tanpa suara jangkrik apalagi irama alam
Aku menyertak menyumpah yang membuangnya membunuhnya dan menghilangkannya
Suara yang dengannya aku bergoyang gemulai sirnah hitam dibunuh pembenci
Suara yang dengannya aku menyisir senja hingga malam tewas dibantai sahabatnya yang iri
Alunan irama alam yang menyeruak senja malam kini bertumpah dendam airmata
Dengannya sumpah terpaku di senja malam
Dan alunan bersama airmata menjadi legenda alam nyai ronggeng kampung bojong kulur

PUISI ROMANTIS



SATU HAL
Oleh Nandar Dinata

Satu hal…
Yang tak selalu sanggup aku tahan
Yang tak pernah bisa aku tepiskan
Sampai kini masih melekat dalam angan
Pun jua tak pernah lepas dari pandangan
***

Satu hal…
Sampai kini masih terlalu indah mengisi ruang hati
Bersemayam dalam ranum sebongkah sukma
Nyaman menetap dan tinggal dalam relung jiwa
Entah sampai kapan ia akan selalu ada disana
***

Satu hal…
Membuat hati luruh melara
Berkawan dengan duka nestapa mengikis sukma
Yang tak pernah sanggup tertafsiri oleh logika
Akan dalamnya makna yang lembut tersirat olehnya
***

Satu hal…
Seringkali aku harus berkeluh dan gusar karenanya
Gelisah dan gundah adalah nyanyian sunyi dalam jiwa
Meski tak bisa tertepis olehku akan lara jiwa
Ketika rindu tak pernah letih memanggil dalam dada
Menyisakan perih dan derita yang mesti ku rasa
***

Satu hal…
Yang membuat rindu yang tak pernah sepi menyapa
Pun benih rasa yang masih tertanam dalam jiwa
Masih tetap senantiasa terjaga
Hingga masa kan tiba untuk kita mengecap bahagia
***

Satu hal…
Yang tak pernah selalu bisa terungkap dalam kata
Tentangmu, karenamu indah rasa ini kan tetap tumbuh dalam jiwa
Rasa yang memenuhi reruangan jiwa dan raga
Akan adaku, adamu kemudian menjadi satu adanya
Kita, selamanya.

PUISI RINDU



SERPIHAN RINDU
Oleh Desi Kristi

Rasa ini berhamburan di tepian samudra hati
Menyeruak tumpukan harap
Menggenggam rasa ingin bersua
Begitu erat..... begitu hangat

Rasa ini membelengguku
Menjagaku dalam batas sadar yang kokoh
Inilah rasa rinduku

Wahai.....
Aku merindukanmu
Amat merindukanmu
Kerinduan ini perlahan menggerogoti inci demi inci pertahananku
Membuatku hampir tak lagi berdaya
Aku hampir tergeletak
Namun aku mencoba tuk bertahan
Karena sekalipun aku harus terjatuh
Aku hanya ingin terjatuh dalam pelukmu

PUISI UNTUK SAHABAT



SURAT PENDEK UNTUK SAHABAT
Oleh DD

Sahabat......
kenapa masih kau nyanyikan lagu penghianatan itu??
bukankah semalam kau telah tulis lirik kesetian???
atau kau kesulitan mencari nada-nada keikhlasan untuk mengiringinya??
atau karena kau bukan sang kekasih??

Sahabat.....
ketahuilah,kau adalah salah satu dari dua mataku..
dan aku takkan bisa melihat dengan jelas isi dunia bila kau tak mendampingi..
lalu mengapa kau biarkan mata itu menutup??

Sahabat....
mendekatlah...
dengarlah detakan jantung pengharapan ini...
dengarlah tangisan kesedihan ini...
dengarlah ratapan kesepian ini...
dan berikan aku makna atas dirimu...

Sahabat....
kita tak pernah berikrar untuk hubungan ini..
Tapi aku tau,hubungan tanpa kesepakatan lebih kuat terjalin,dari pada ikatan karena perjanjian belaka...

Sahabat....
Mendekatlah,baringkan sejenak ragamu,direrumputan yg masih tetap basah ini...

Bagansiapiapi,10-10-2010.untuk sahabat ku Eduard.

PUISI PERPISAHAN



RAHASIA PERPISAHAN
Oleh Meicy Septi

Waktu selalu menjadi rahasia Tuhan,
Bahkan terkadang, selalu menjadi rahasia kepedihan ..
Rahasia yang amat memilukan ..
Itulah, rahasia perpisahan ..
Sudah cukup lama kita bersama ..
Sudah cukup lama kita bercanda ..
Sudah cukup lama kita bernostalgia ..
Dan sudah cukup lama kita tahu ..
Tahu pada isi hati masing-masing ..
Aku mencintai mu, dan kamu mencintaiku ..
Tetapi, waktu lama itu tak pernah membuat kita bersatu ..
Bersatu dalam satu kata yang membuat kita bahagia ..
Mungkin, ini bukan waktu untuk kita ..
Waktu untuk kita bisa bersatu ..
Masih ada banyak waktu untuk kita ..
Waktu untuk kita bisa bersatu ..
Hingga akhirnya ..
Rahasia perpisahan itu datang ..
Kau harus pergi ..
Meninggalkan aku seorang diri ..
Mata yang menatap sendu melihat punggung kepergianmu ..
Air mata yang bergerumul pilu melepas elok wajahmu ..
Tangan yang melambai lemah mengucapkan salam bisu ..
Dan bibir pucat yang berbisik pelan mengucapkan aku mencintai mu ..
Aku tergugu menahan kaki yang melemas ..
Aku tergugu menahan bibir yang terus bergetar ..
Aku tergugu menahan tangan yang terus meronta ingin memelukmu ..
Dan aku tergugu, menahan hati yang terus meloncat ingin mengikuti mu ..
Aku akan menunggu mu ..
Menunggu waktu dimana kita bisa bersatu ..
Dan cepatlah pulang ..
Cepat sembuhkan semua keterguguan ku ..

PUISI PEJUAN



HITAM SANG PETANI
Oleh Edy Royo

Kala melimpah air menenggelamkan sawah
Tak bisa ku selamatkan padi nan melimpah
Tenggelam kala padi kuning memapah
Bercampur lumpur merebah

Yang selamat dari tenggelam
Porak poranda batang padi pada malam
Tikus-tikus berbondong menghantam
Batang padi yang tumbuh hijau hitam

Kemarau datang tak ada air tuk aliri sawah
Wereng , walang sangit, melimpah ruah
Menghanguskan semua batang daun
Membuat petani limbung

Keluh kan membangkitkan
Semangat tuk tetap bertani
Walau harus terbakar mentari
Bermandi lumpur hitam

Maju terus tidak takut kalah
Dengan tikus-tikus sawah
Kala hasil panen dijual murah
Tekad takan lutur dan tak akan menyerah
 
Blogger Templates